PK 2020 DPPKB Bombana menggunakan Aplikasi Intip Konsep Data berbasis website
RUMBIA Kominfo
Penulis : Adi Saputra
PK 2020 DPPKB Bombana menggunakan Aplikasi Intip Konsep Data berbasis website
Kominfo, (DPPKB) – Pendataan Keluarga (PK) menjadi sesuatu yang penting bagi pemerintah dalam membuat basis data keluarga Indonesia bagi Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Daerah.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bombana Drs. H. Abdul Azis, M.Si ditemui diruang kerjanya (Jum’at, 18/12/2020) menjelaskan Aplikasi ini bagian dari Pengembangan Intip Konsep yang telah dilauncing dengan tujuan membangun sistem informasi kependudukan dan data informasi Keluarga di Kabupaten Bombana.
Mantan Kadis Dispenda ini menambahkan “Pendataan Keluarga (PK) Tahun 2020 di Kabupaten Bombana dimulai bulan Oktober sampai Desember dengan menggunakan Menggunakan formulir/Paperbased, smartphone dan Personal Computer (PC), sebelumnya juga petugas lapangan PKB/PLBK sudah dilatih dan diberi pembekalan pendataan keluarga menggunakan system berbasis website ini”
“untuk kemajuan/progress pendataan keluarga sampai hari ini sudah mencapai 105,37% atau 38.186 KK data masuk dalam system, pembandingnya yaitu data keluarga tahun 2019 sebanyak 36.240 KK, sampai saat ini UPTD, PKB/PLKB sedang melakukan proses verifikasi dan validasi (verval) tingkat Desa/kelurahan dan Kecamatan untuk memastikan tidak ada data keluarga ganda saat diinput oleh kader pendata, dan Dinas selalu pantau perkembangan Pendataan Keluarga yang dilakukan UPTD Balai Penyuluh KB” Jelasnya.
Ditambahkannya, Pendataan keluarga sendiri sangat penting, karena banyak data dasar yang perlu diambil dari keluarga, baik data jumlah anak, termasuk data mereka memakai kontrasepsi apa dan data lain sebagainya yang diperlukan, jelas H. Abdul Azis
” Pendataan keluarga, akan menghasilkan data keluarga dan individu by name by address yang menjadi sasaran intervensi program yang dapat ditelusuri dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa, sampai dengan tingkat RW/RT bahkan keluarga sebagai unit analisis terkecil” Urai Anggota ORARI Kabupaten Bombana ini.